WISUDA NABILA

Alhamdulillah wa syukrulillah, terima kasih Ya Allah karena hari ini Nabila melaksanakan wisuda sarjana kedokteran...



Ya.... ucapan syukur yang tidak henti kami ucapkan karena Allah sudah memberikan nikmat yang sangat besar pada kami, anak kami Nabila Shafa Athharani hari ini bisa diwisuda....
Kesibukan dimulai pada Jumat malam.... Kamu jadi wisuda besok? Pakai baju apa? Dandanannya sama siapa? Pertanyaan bunda bertubi-tubi... Bagaimana sih kamu... kok santai aja.. bla bla bla bla..

Selesai magrib, dimulailah nyari baju yg ada di lemari... syukur ada ex seragam pernikahan Dara.... Alhamdulillah masih pas....
Sekarang untuk dandan, dadakan begini bagaimana... setelah pikir sana sini, ingat Bu Yuniar teman ngajar di Itenas punya anak yang hobi rias orang... langsung dicoba telpon... alhamdulillah mau.... siiiip bisa tidur deh, mudah2an besok wisudanya lancar... 

Pagi-pagi Nabila sudah bangun dan mandi siap untuk dirias. Tidak lama bu Yuniar bersama Ninda datang... mulailah dirias. Ternyata Ninda tidak hanya seorang arsitek bangunan (tamat arsitektur ITB, sekarang lagi melanjutkan S2) ternyata juga bisa mengarsitektur wajah... pokoknya jadi geulis... hehehe.

Karena wisuda daring, semua perlengkapan harus disiapkan. Acara dimulai, dandan juga diteruskan untuk bunda... Disinilah enaknya wisuda daring, bisa sambil sarapan, ngobrol, jalan2 dll.

Memang sih.... wisuda ini seperti kata Nabila sangat 'garing' karena dilakukan secara daring, untuk menghindari penularan Covid 19. Acara wisuda yang ditunggu-tunggu, dengan memakai toga kebesaran, pemindahan pita di kepala, penerimaan ijazah dan foto-foto bersama keluarga, sahabat dan juga para rekan-rekan di kampus hanya angan-angan saja... sedih deh..
Tapi, apapun itu, kita harus tetap bersyukur.

Wisuda Online, 'garing' karena dilakukan secara daring tapi tetap bersyukur kepada Allah


Nabila bersama Ayah, Bunda dan Fadhlan




Nabila, satu tahapan hidup sudah kamu selesaikan, dengan mendapat gelar Sarjana Kedokteran dengan yidusium Sangat Memuaskan. Selanjutkan kegiatan Koas dan untuk mendapatkan profesi dokter. Setelah ini terdapat tahapan-tahapan yang panjang yang harus dilalui. Namun Ayah dan Bunda yakin kamu dapat melalui dengan baik kalau dilalui dengan niat yang lurus untuk pengabdian dan mengharapkan ridho dari Allah SWT…. Insya Allah semuanya akan mudah dilalui, dan Allah akan menolongnya.

Kehidupan yang akan Kamu lalui jauh berbeda dengan zaman Ayah dan Bunda. Tantangan hidup semakin berat. Karena itu selalu kembangkan kemampuan adaptasi dengan baik. Belajar tanpa henti adalah salah satu cara untuk menghadapi semua tantangan tersebut.

Tidak boleh seorangpun dunia ini yang berhak menepuk dada karena sombong. Kesombonganlah yang menyebabkan iblis dilaknat oleh Allah. Kesombongan tidak boleh ada di dada kamu. Tetaplah menjadi manusia yang rendah hati dan tawadlu.

Hidup ini akan dilalui dengan ujian dan cobaan. Maka berhati-hatilah dan hadapilah segala sesuatu dengan sabar dan sholat. Ingatlah kalimat "wasta'inu bisshobri wassholat - minta tolonglah dengan sabar dan sholat" (QS2:153).

Jadilah pribadi yang selalu bersyukur maka rezekimu akan ditambah. Sebagai manusia biasa, tugas kita hanya ikhtiar dan berdoa, selebihnya biarkan Allah SWT yang bekerja untuk kita. Asal kita selalu ada di "dekat-Nya".

Jadilah dokter tangguh dan bertanggung jawab. Selalu dekat dengan Allah SWT, karena Allah adalah segalanya buat manusia. Kerjakan apa-apa yang menyebabkan Allah SWT senang kepada hambanya. Maka setelah itu, kamu pun akan disenangkan Allah SWT.
Jadilah dokter yang sukses yang peduli dengan sesama. Jadikan profesi dokter yang kamu sandang untuk menolong orang yang tidak mampu. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.

Selalulah kalian berbuat baik karena Allah sentiasa mengawasimu. Allah Maha Mengetahui hingga hal-hal yang terkecil sekalipun dan yang tersimpan rapat di hatimu. Allah akan memberikan balasan dengan Maha Sempurna dan Maha Adil.

“Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” [Q.S. 31.16]



Terakhir, pesan utama dari Ayah dan Bunda, janganlah sekali-sekali kalian meninggalkan shalat. Shalat adalah ibadah yang pertama kali dihisab, dan menentukan apakah amalah kebaikan lainnya akan dihisab ataukah tidak tergantung baiknya shalat.

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan serulah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” [Q.S. 31.17]

Sehubungan dengan masih covid 19, untuk foto-foto cukup dirumah aja, tapi ok juga kok.... Ini sedikit kebahagiaan kami merayakan wisuda Nabila.... 


"Ya Tuhan kami, jadikanlah keluarga dan keturunan kami sebagai penyejuk mata kami dan jadikan pula kami menjadi pemimpin bagi orang -orang yang bertaqwa. Ya Tuhan kami tunjukilah kami agar selalu mensyukuri nikmat yang telah Engkau limpahkan kepada kami dan kepada kedua orang tua kami. Tunjukilah pula kami agar selalu berbuat kebajikan yang Engkau ridhoi. Masukkanlah kami ke dalam golongan hamba-Mu yang shaleh. Aamiin"

Bandung, 3 April 2021 







Komentar